
Bogor – Seorang guru ngaji di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, bernama Wahyudin (45), ditangkap polisi atas dugaan tindakan pencabulan terhadap puluhan santriwati. Menurut penyelidikan, aksi kejahatan tersebut diduga telah berlangsung sejak tahun 2017. Wahyudin memanfaatkan posisinya sebagai guru ngaji untuk mendekati dan melakukan tindakan tidak senonoh terhadap para korban yang masih belia.
Kapolres Bogor, AKBP Iman Imanuddin, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menerima laporan dari sejumlah orang tua santri yang curiga dengan perilaku Wahyudin. Setelah dilakukan penyelidikan, polisi menemukan fakta bahwa korban yang menjadi sasaran Wahyudin mencapai puluhan orang. “Kami telah mengumpulkan sejumlah bukti dan kesaksian dari korban. Pelaku diduga telah beraksi dalam kurun waktu yang cukup lama,” jelas Imanuddin.
Modus operandi Wahyudin adalah dengan memanfaatkan situasi saat mengajar mengaji. Ia sering kali memanggil santriwati secara satu per satu ke ruangan terpisah, di mana ia kemudian melakukan tindakan pencabulan. Para korban, yang rata-rata masih berusia di bawah 18 tahun, merasa takut dan terancam untuk melaporkan kejadian tersebut.
Salah satu orang tua korban mengungkapkan kekecewaannya atas kejadian ini. “Kami percaya menitipkan anak kami untuk belajar mengaji, tapi malah jadi korban. Ini sangat menyakitkan,” ujarnya. Ia juga mendesak agar pihak berwajib memberikan hukuman yang setimpal kepada pelaku.
Wahyudin saat ini telah ditahan dan sedang menjalani proses hukum. Polisi juga menduga masih ada korban lain yang belum berani melapor. Masyarakat setempat pun diimbau untuk tidak ragu melaporkan jika memiliki informasi terkait kasus ini.
Kasus ini menimbulkan keprihatinan di kalangan masyarakat, terutama mengingat posisi Wahyudin sebagai seorang guru ngaji yang seharusnya menjadi panutan. Banyak yang menyerukan perlindungan lebih ketat terhadap anak-anak, terutama dalam lingkungan pendidikan agama, agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.
Polisi juga berkomitmen untuk terus mendalami kasus ini dan memberikan pendampingan psikologis kepada para korban. “Kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk memastikan keadilan bagi para korban,” tegas Kapolres Bogor.
Discover more from Berita Terkini
Subscribe to get the latest posts sent to your email.