Breaking News

Malaysia Tangkap Satu WNI dalam Kasus Penembakan APMM, RI Minta Penjelasan

Kuala Lumpur – Pemerintah Malaysia menangkap satu Warga Negara Indonesia (WNI) yang diduga terlibat dalam kasus penembakan yang melibatkan Angkatan Pengawal Pantai Malaysia (APMM). Insiden ini terjadi di perairan dekat perbatasan Malaysia-Indonesia, yang memicu ketegangan antara kedua negara. Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) telah meminta penjelasan resmi dari pihak Malaysia terkait penangkapan tersebut.

Menurut laporan awal, insiden penembakan terjadi saat kapal APMM melakukan patroli di perairan tersebut. Kapal tersebut dikabarkan menembaki kapal ikan yang diduga melakukan aktivitas ilegal. Salah seorang WNI yang berada di kapal ikan tersebut ditangkap, sementara beberapa lainnya berhasil melarikan diri.

Kemenlu RI menyatakan bahwa pihaknya sedang memantau perkembangan kasus ini dan telah berkoordinasi dengan Kedutaan Besar RI di Kuala Lumpur untuk memastikan hak-hak WNI yang ditangkap dilindungi. “Kami telah meminta penjelasan resmi dari pemerintah Malaysia terkait insiden ini. Kami juga akan memastikan bahwa proses hukum berjalan transparan dan adil,” ujar perwakilan Kemenlu.

Pemerintah Malaysia, melalui pernyataan resmi APMM, menyatakan bahwa penembakan dilakukan setelah kapal ikan tersebut tidak mematuhi peringatan untuk berhenti. “Kami bertindak sesuai prosedur untuk mencegah aktivitas ilegal di perairan kami. Kapal tersebut diduga melakukan penangkapan ikan secara ilegal,” ujar perwakilan APMM.

Kasus ini memicu reaksi dari berbagai pihak di Indonesia, termasuk organisasi nelayan dan aktivis hak asasi manusia. Mereka menuntut agar pemerintah Indonesia mengambil langkah tegas untuk melindungi WNI yang bekerja sebagai nelayan di perairan perbatasan. “Ini bukan kali pertama nelayan kita menjadi korban. Pemerintah harus memastikan keamanan dan perlindungan bagi nelayan kita,” ujar salah seorang aktivis.

Di sisi lain, pemerintah Indonesia juga mengingatkan nelayan untuk mematuhi aturan dan tidak memasuki wilayah perairan negara lain tanpa izin. “Kami menghimbau nelayan untuk selalu mematuhi hukum dan tidak melakukan aktivitas yang dapat menimbulkan konflik,” tambah perwakilan Kemenlu.

Dengan adanya kasus ini, diharapkan kedua negara dapat meningkatkan komunikasi dan koordinasi untuk mencegah insiden serupa di masa depan. Selain itu, pemerintah Indonesia juga diharapkan dapat memberikan perlindungan dan pendampingan hukum yang memadai bagi WNI yang terlibat dalam kasus ini.


Discover more from Berita Terkini

Subscribe to get the latest posts sent to your email.

Leave a Reply

Discover more from Berita Terkini

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading