Breaking News

Banjir Melanda Bogor, 423 Jiwa di Cisarua Terdampak: Jakarta Selatan dan Jakarta Timur Juga Ikut Terendam

Hujan deras yang mengguyur wilayah Bogor dan sekitarnya dalam beberapa hari terakhir menyebabkan banjir di sejumlah daerah. Di Kabupaten Bogor, khususnya di Kecamatan Cisarua, sedikitnya 423 jiwa terdampak banjir akibat meluapnya sungai dan buruknya drainase. Tak hanya Bogor, dampak banjir juga merembet ke wilayah Jakarta, dengan Jakarta Selatan dan Jakarta Timur menjadi daerah yang paling parah terendam.

Kondisi Terkini di Cisarua, Bogor

Di Cisarua, banjir mulai menggenangi permukiman warga sejak Kamis (2/3) malam setelah intensitas hujan meningkat drastis. Ketinggian air di beberapa titik mencapai 50-100 sentimeter, membuat ratusan rumah terendam dan aktivitas warga lumpuh total. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor melaporkan bahwa 423 jiwa dari 120 kepala keluarga (KK) harus dievakuasi ke tempat aman, seperti balai desa dan tenda darurat yang disiapkan oleh pemerintah setempat.

“Sebagian besar warga yang terdampak adalah mereka yang tinggal di bantaran sungai. Kami sudah menyiapkan dapur umum dan bantuan logistik untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka,” ujar Ahmad Fauzi, Kepala BPBD Kabupaten Bogor.

Selain merendam rumah, banjir juga merusak lahan pertanian dan fasilitas umum, termasuk sekolah dan jalan utama. Warga berharap agar pemerintah segera melakukan normalisasi sungai untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang. “Setiap musim hujan, kami selalu was-was karena banjir sudah menjadi langganan,” kata Rina Wijayanti, salah satu warga Cisarua.

Jakarta Selatan dan Jakarta Timur Ikut Terendam

Tak hanya Bogor, banjir juga merambah Ibu Kota. Di Jakarta Selatan, sejumlah wilayah seperti Pondok Pinang, Cipete, dan Pejaten Barat dilaporkan terendam banjir dengan ketinggian air mencapai 60 sentimeter. Sementara itu, di Jakarta Timur, daerah seperti Cawang, Kampung Melayu, dan Bidara Cina menjadi titik terparah, dengan beberapa ruas jalan utama tak bisa dilewati kendaraan.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat bahwa sedikitnya 500 KK di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur terdampak banjir. Sebagian warga memilih bertahan di rumah meski air telah masuk ke dalam rumah mereka, sementara lainnya dievakuasi menggunakan perahu karet oleh petugas gabungan dari BPBD, TNI, dan Polri.

“Kami terus memantau kondisi lapangan dan memberikan bantuan kepada warga yang membutuhkan. Kami juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada karena prakiraan cuaca masih menunjukkan potensi hujan lebat dalam beberapa hari ke depan,” kata Maria Susanti, juru bicara BPBD DKI Jakarta.

Penyebab Banjir

Menurut analisis pakar hidrologi, banjir yang melanda Bogor dan Jakarta ini disebabkan oleh kombinasi faktor alam dan manusia. Curah hujan ekstrem yang terjadi dalam beberapa hari terakhir menjadi pemicu utama, namun buruknya tata kelola lingkungan juga memperparah situasi.

“Di Bogor, penyempitan aliran sungai akibat sedimentasi dan pembangunan liar di bantaran sungai membuat daya tampung air berkurang. Sementara di Jakarta, buruknya sistem drainase dan sampah yang menyumbat saluran air menjadi penyebab utama banjir,” jelas Dr. Andi Wijaya, pengamat lingkungan dari Universitas Indonesia.

Respons Pemerintah dan Upaya Penanganan

Pemerintah daerah di Bogor dan Jakarta telah bergerak cepat untuk menangani dampak banjir. Selain mengevakuasi warga, pemerintah juga mendistribusikan bantuan logistik, seperti makanan siap saji, selimut, dan obat-obatan. Petugas gabungan juga dikerahkan untuk membersihkan saluran air yang tersumbat dan memperbaiki infrastruktur yang rusak.

Namun, banyak pihak menilai bahwa penanganan darurat saja tidak cukup. “Pemerintah perlu melakukan langkah preventif jangka panjang, seperti normalisasi sungai, relokasi warga dari daerah rawan banjir, dan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan,” kata Rina Wijayanti, aktivis lingkungan.

Harapan untuk Masa Depan

Banjir yang melanda Bogor, Jakarta Selatan, dan Jakarta Timur ini kembali mengingatkan kita akan pentingnya mitigasi bencana dan pengelolaan lingkungan yang baik. Masyarakat berharap agar pemerintah tidak hanya fokus pada penanganan darurat, tetapi juga mengambil langkah konkret untuk mencegah bencana serupa di masa mendatang.

“Sudah saatnya kita semua bekerja sama untuk mengatasi masalah ini. Pemerintah harus lebih serius, dan masyarakat juga harus lebih peduli terhadap lingkungan,” kata Ahmad Santoso, salah satu warga yang terdampak banjir.


Banjir yang melanda Bogor dan Jakarta ini menjadi pengingat bahwa kerja sama antara pemerintah dan masyarakat sangat penting untuk menghadapi tantangan alam. Semoga langkah-langkah preventif dapat segera diimplementasikan agar bencana serupa tidak terulang di masa depan.


Discover more from Berita Terkini

Subscribe to get the latest posts sent to your email.

Leave a Reply

Discover more from Berita Terkini

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading